KEGAWATDARURATAN PSIKOLOGIS BERUPA TINGKAT STRES, KECEMASAN DAN DEPRESI KORBAN GEMPA, TSUNAMI DAN LIKUIFAKSI DI WILAYAH PANTOLOAN KABUPATEN DONGGALA PALU SULAWESI TENGAH

Main Article Content

Miranti Florencia Iswari

Abstract

Pendahuluan: Korban bencana tidak hanya mengalami masalah darurat seperti pembangunan, makanan, kondisi fisik akibat gempa namun juga masalah kesehatan mental. Setelah peristiwa bencana, sebagian besar populasi korban bencana tetap memiliki reaksi psikologis yang normal, akan tetapi 15-20% akan mengalami gangguan mental ringan atau sedang yang merujuk pada kondisi PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), sementara 3-4% akan mengalami gangguan berat seperti psikosis, depresi berat dan kecemasan yang tinggi. Tujuan penelitian: untuk menjelaskan tentang kegawatdaruratan psikologis berupa
tingkat stress, kecemasan dan depresi yang terjadi pada korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi wilayah pantoloan Kabupaten Donggala Palu Sulawesi Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengungsi di tenda-tenda pengungsian di wilayah Pantoloan Kabupaten Donggala dan sampel berjumlah 33 responden ditentukan dengan teknik total sampling. Metode: yang digunakan yaitu kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan Instrumen penelitian questioner DASS 42 dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian: didapatkan tingkat stress terbanyak pada kategori berat yaitu 17 orang (51.5%), tingkat kecemasan terbanyak kategori berat yaitu 30 orang (90.9%), dan tingkat depresi terbanyak kategori ringan yaitu 22
orang 66.7%).


 


Introduction: Disaster victims not only experience emergency problems such as construction, food, physical condition due to the earthquake but also mental health problems. After a catastrophic event, the majority of the disaster victims population still has a normal psychological reaction, but 15-20% will experience mild or moderate mental disorders that refer to the condition of PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), while 3-4% will experience severe disorders like psychosis, major depression and high anxiety. The purpose of the study: to explain the psychological emergencies in the form of stress, anxiety and depression that occur in victims of the earthquake, tsunami and liquefaction of the Pantoloan area, Donggala Palu, Central Sulawesi. The population in this study were
refugees in refugee tents in the Pantoloan area of Donggala Regency and a sample of 33 respondents was determined by total sampling technique. Method: used is quantitative with descriptive research design. Data collection using the DASS 42 questioner research instrument with interview and observation techniques. Results: the highest levels of stress were found in the severe category of 17 people (51.5%), the most severe level of anxiety was 30 people (90.9%), and the mildest level of depression was 22 people 66.7%).

Article Details

How to Cite
1.
Iswari M. KEGAWATDARURATAN PSIKOLOGIS BERUPA TINGKAT STRES, KECEMASAN DAN DEPRESI KORBAN GEMPA, TSUNAMI DAN LIKUIFAKSI DI WILAYAH PANTOLOAN KABUPATEN DONGGALA PALU SULAWESI TENGAH. maskermedika [Internet]. 13Aug.2020 [cited 30Apr.2024];8(1):46-2. Available from: http://jmm.ikestmp.ac.id/index.php/maskermedika/article/view/377
Section
Articles

References

1. Muhammad., Fadel., Ahmaddul. H., & Dedy, I. (2018). Pengembangan Sistem Mitigasi Bencana Alam Provinsi Sumatera Barat Berbasis Android. Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan, Vol. 11, No. 1, 29.
2. Astuti, R. L, dkk. (2010). Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk Menurunkan Tingkat Stress Pasca Bencana pada Warga Pasca Erupsi Merapi Tahun 2010. ISSN 2407-9189,397
3. Pasau., Guntur, F., Gerald, H., Tamuntuan. (2017). Pengamatan Saismitas Gempa Bumi Di Wilayah Pulau Sulawesi Menggunakan Perubahan Nilai a-b. Jurnal MIPA Unsrat Online ,Vol. 6, No. 1, 31,32.
4. Dwiyanti, M., dkk. (2018). Gambaran Risiko Gangguan Jiwa pada Korban Bencana Alam Gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat. Journal of Holistic Nursing and
Health Sience, Vol. 1, No. 2.
5. Anggunsari, yulmia., & Sri Hendarsih(2015). Hubungan religiusitas dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi Bencana gempa bumi di dusun Panjang
panjang rejo Pundong Bantul
6. WHO. (2017). Health Topics. Diakses https://www.who.int/mental_health/management/depression/en/
7. Aditomo, A., &Retnowati, S. (2014). Perfeksionisme Harga Diri Dan Kecenderungan Depresi Pada Remaja Akhir. Jurnal Psikologi No.1 ISSN : 0215 - 8884 , 2.
8. Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana. 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya Di Indonesia. (2th ed). Jakarta: Direktorat Mitigasi.
9. Barri, A. (2009). Muhammadiyah dan Kesiapsiagaan Bencana. Bandung Risalah MDMC.
10. Dirgayunita. A. (2016). Depresi: Ciri, Penyebab dan Penangannya. Jurnal An-nafs. Vol.1 No. 1 di akses di https://www.ejournal.iaitribakti.ac.id/index.php/psikologi/article/view/235
11. Endike, Septia., YaslindaYaunin., Rima Semiarty.(2016). Hubungan Risiko Tsunami terhadap Tingkat Ansietas pada Anak-anak di SDN 02 UlakKarang Tengah (Zona Merah) dan SDN 33 Kalumbuk (Zona Hijau). Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(2)
12. Baron, &Bryne. (2005). Psikologi Sosial Jilid 2 (Penerjemah: Djuwita, R, dkk). Jakarta: Erlangga
13. Endiyono, &Hidayah, N. I. (2018). Gambaran Post Traumatic Stress Disorder Korban Bencana Tanah Longsor di dusun jemblung kabupaten banjarnegara. Jawa Tengah: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
14. Hawari. (2016). Pendekatan Psikoreligi pada trauma bencana. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
15. Taylor, E. S. (2013). Health Psychology Fifth Edition. USA: Mcgraw Hill, Inc.
16. Helton. W.S., dkk. (2013). Postdisaster depression and vigilance: a functional near-infrared spectroscopy study. Volume 226, Issue 3, pp 357–362. Diakses di
https://link.springer.com/article/10.1007% 2Fs00221-013-3441-4
17. Setiawan. A, &Pratitis. N.T. (2015). Religiusitas, Dukungan Sosial dan Resiliensi Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo. Jurnal Psikologi Indonesia. Vol.4, No. 02, hal 137-144. Diakses di https://www.researchgate.net/publication/330418883_Religiusitas_Dukungan_Sosial_dan_Resiliensi_Korban_Lumpur_Lapindo_Sidoarjo.